Rabu, 20 Mei 2015

Teh Neng Sinta Hidayat

Teh Neng Sinta tersayang, selamat bernostalgia dengan untaian cinta :')


Kalau kurang jelas, ini ceritanya ya teh :
Jelas betul pertama kali kukenali teteh ketika itu dari percakapan dilayar monitor. Pada penghujung tahun 2011.
Masih ingat teh? 

Sontak saja aku tertarik mendalamimu teh.
Selidik demi selidik ternyata kita ini berasal dari satu almamater yang sama, mungkin itu terjadi dari sejak kita berada di tingkat sekolah menengah pertama. Bahkan kampung halaman kita pun sama. yeahhh Situraja.. Meskipun teteh telah hijrah ke Sukabumi. Ica harap kita bisa bertemu bersilaturahmi ya..
Neng Sinta Hidayat. Yap, nama yang kini tak asing di telingaku.
salah satu senior farmasis, salah satu teteh solehah dan sahabat terbaik ica. Panggilan sayang kita berdua itu adalah ‘si teh mbul dan si mbil’
Bagiku hubungan pertemanan kita adalah hutan belantara, sedang Komunikasi ibarat kumpulan pohon di antaranya.
Dan ketika itu teteh ibarat celah cahaya yang akan membersamai perjalanan belantaraku.
Aku yakin sekali, bersamamu akan kutemui perbukitan indah menjulang di ujung hutan belantara ini. *tsahhh ini bukan berlebihan tapi agak serius ckckk*

Suatu hari di penghujung tahun 2011. Aku yang masih polos itu mengupdate sebuah foto kegiatan praktikum di media sosial dan tiba-tiba ada seorang perempuan bernama Neng Sinta Hidayat menanggapi foto tersebut. Dari sanalah kisah persaudaraan ini bermula.
Kisah berlanjut dengan sapaan-sapaan hangat lewat untaian kata pada pesan singkat atau diskusi-diskusi ringan. Mungkin itu yang disebut dengan untaian cinta teh..

Seiring berjalan waktu, kita berinteraksi tetapi tak banyak.
Kurang lebih tiga tahun mengenalmu, rasanya tahun ini menjadi puncak perkenalanku denganmu.
Perjalanan ini terlalu pahit dilalui sendiri, teh mbul J
Pergulatan dalam kehidupan kemarin menjadikan aku sedikit lebih tangguh. Untuk tetap menitipkan harapan hanya pada Allah, agar tak kecewa yang didapat.

Teh mbul, kini dirimu telah menginjak usia 23 tahun, sehat terus ya teh..
Kesempurnaanmu sudah menjadi daya dan kekuatanmu. Ketulusan hati serta totalitas kerjamu selalu menginspirasiku.
Teh mbul, maafkan adikmu yang masih alpa dalam mencinta. Semoga rasa cintamu dapat berbuah surga dengan kemurnian dan koridor yang Allah tetapkan. 

Doa lainnya ica sampaikan pada Tuhan saja ya teh.
Teh mbul boleh lupa ica di suatu hari nanti, tapi tetap letakkan Allah di dalam hati.


Salam dari si gembil teh :)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar