Teh Neng
Sinta tersayang, selamat bernostalgia dengan untaian cinta :')
Kalau
kurang jelas, ini ceritanya ya teh :
Jelas
betul pertama kali kukenali teteh ketika itu dari percakapan dilayar monitor.
Pada penghujung tahun 2011.
Masih ingat teh?
Masih ingat teh?
Sontak saja aku tertarik mendalamimu teh.
Selidik
demi selidik ternyata kita ini berasal dari satu almamater yang sama, mungkin itu
terjadi dari sejak kita berada di tingkat sekolah menengah pertama. Bahkan
kampung halaman kita pun sama. yeahhh Situraja.. Meskipun teteh telah hijrah ke
Sukabumi. Ica harap kita bisa bertemu bersilaturahmi ya..
Neng
Sinta Hidayat. Yap, nama yang kini tak asing di telingaku.
salah satu senior farmasis, salah satu teteh solehah dan sahabat terbaik ica. Panggilan sayang kita berdua itu adalah ‘si teh mbul dan si mbil’
Bagiku hubungan pertemanan kita adalah hutan belantara, sedang Komunikasi ibarat kumpulan pohon di antaranya.
Dan ketika itu teteh ibarat celah cahaya yang akan membersamai perjalanan belantaraku.
Aku yakin sekali, bersamamu akan kutemui perbukitan indah menjulang di ujung hutan belantara ini. *tsahhh ini bukan berlebihan tapi agak serius ckckk*
salah satu senior farmasis, salah satu teteh solehah dan sahabat terbaik ica. Panggilan sayang kita berdua itu adalah ‘si teh mbul dan si mbil’
Bagiku hubungan pertemanan kita adalah hutan belantara, sedang Komunikasi ibarat kumpulan pohon di antaranya.
Dan ketika itu teteh ibarat celah cahaya yang akan membersamai perjalanan belantaraku.
Aku yakin sekali, bersamamu akan kutemui perbukitan indah menjulang di ujung hutan belantara ini. *tsahhh ini bukan berlebihan tapi agak serius ckckk*
Suatu
hari di penghujung tahun 2011. Aku yang masih polos itu mengupdate sebuah foto
kegiatan praktikum di media sosial dan tiba-tiba ada seorang perempuan bernama
Neng Sinta Hidayat menanggapi foto tersebut. Dari sanalah kisah persaudaraan
ini bermula.
Kisah
berlanjut dengan sapaan-sapaan hangat lewat untaian kata pada pesan singkat
atau diskusi-diskusi ringan. Mungkin itu yang disebut dengan untaian cinta teh..
Seiring
berjalan waktu, kita berinteraksi tetapi tak banyak.
Kurang
lebih tiga tahun mengenalmu, rasanya tahun ini menjadi puncak perkenalanku
denganmu.
Perjalanan
ini terlalu pahit dilalui sendiri, teh mbul J
Pergulatan dalam kehidupan kemarin menjadikan aku sedikit lebih tangguh. Untuk tetap menitipkan harapan hanya pada Allah, agar tak kecewa yang didapat.
Pergulatan dalam kehidupan kemarin menjadikan aku sedikit lebih tangguh. Untuk tetap menitipkan harapan hanya pada Allah, agar tak kecewa yang didapat.
Teh mbul, kini dirimu telah menginjak usia 23 tahun, sehat terus ya teh..
Kesempurnaanmu sudah menjadi daya dan kekuatanmu. Ketulusan hati serta totalitas kerjamu selalu menginspirasiku.
Teh mbul,
maafkan adikmu yang masih alpa dalam mencinta. Semoga rasa cintamu dapat
berbuah surga dengan kemurnian dan koridor yang Allah tetapkan.
Doa lainnya ica sampaikan pada Tuhan saja ya teh.
Teh mbul
boleh lupa ica di suatu hari nanti, tapi tetap letakkan Allah di dalam hati.
Salam
dari si gembil teh :)